31 Okt 2023
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian kembali mencatatkan pelemahan sebesar -0,34% dan ditutup di level 6,735 pada hari Senin (30/10). Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami koreksi terbesar, yakni sektor kesehatan -2,35%, lalu sektor konsumer siklikal -1,89% serta sektor energi -1,76%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,12x serta Price Book Value (PBV) sebesar 1,97x.
Sejalan dengan pelemahan IHSG, outflow dari investor asing terus terjadi, dimana foreign investor membukukan penjualan bersih bersih (Net Sell) sebesar Rp 370 miliar pada hari Senin (30/10). Sehingga secara Year to Date (YTD) transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 11,97 triliun.
Pasar saham akan menunggu rilis laporan keuangan di kuartal-III, yang sudah dimulai dari sektor perbankan, dimana rata-rata big banks mencatatkan laba bersih yang lebih baik secara Year-on-Year (YoY), untuk bank-bank seperti: BBRI, BMRI dan BBCA. Diharapkan katalis positif ini akan berdampak positif untuk kinerja reksadana saham. Di sisi lain, seperti yang dikutip dari (Kontan), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit per September 2023 tumbuh 8,96% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi 6.837,30 triliun. Sebagai gambaran, pada Agustus 2023 penyaluran kredit tumbuh 9,06%.
Wall Street ditutup kompak menguat perdagangan hari Senin (30/10). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat sebesar +1,58% ke level 32,928. Indeks S&P 500 juga ikut rally +1,20% ke level 4,166, dan indeks Nasdaq Composite juga bertambah sebesar +1,16% ke level 12,789.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) saat ini sedang menunggu untuk next decision The Fed terkait suku bunga, dimana market melihat probabilita oleh CME FedWatch Tool (98%) The Fed akan mempertahankan level suku bunga di tingkat saat ini (5.5%).
Kinerja reksadana secara harian ditutup bervariasi. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan lanjutan sebesar -1,06%, diikuti reksadana campuran yang juga terkoreksi -0,83%, sementara itu reksadana pasar uang diapresiasi sebesar +0,04% dan terakhir reksadana pendapatan tetap yang lanjutkan penguatan sebesar +0,26%.
Pergerakan dari kinerja Reksadana selama sepekan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu dari dalam negeri, tren pelemahan nila tukar Rupiah terhadap Dollar AS masih terus berlanjut. Sedangkan dari sisi global, pidato Powell mengindikasikan bahwa sinyal suku bunga dilevel yang tinggi masih akan dipertahankan dalam jangka waktu yang lama dari perkiraan awal (Higher for Longer).
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
9 Mei 2025
Updates
7 Mei 2025
Updates
2 Mei 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.