Inflasi Indonesia Turun, Positif Bagi Sektor Konsumer dan Perbankan

3 Okt 2023

Updates

Inflasi Indonesia Turun, Positif Bagi Sektor Konsumer dan Perbankan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan penguatan sebesar +0,31% dan ditutup di level 6,961 pada hari Senin (02/10). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami kenaikkan terbesar, yakni sektor properti dan real estate +1,09%, lalu sektor infrastruktur +0,92% serta sektor consumer siklikal +0,91%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,69x. Pada awal pekan perdagangan investor asing akhirnya berbaik menjadi membukukan pembelian bersih (Net Buy) sebesar Rp 314 miliar. Namun secara Year to Date (YTD) transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 4,92 triliun. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi indeks harga konsumen di Indonesia pada September 2023 turun ke level 2,28% YoY (vs. Agustus 2023: 3,27% YoY), tetapi masih lebih tinggi dari prediksi pelaku pasar yang memperkirakan inflasi di area 2,2% secara YoY. Level inflasi saat ini menandai inflasi tahunan terendah sejak Februari 2022. Wall Street ditutup mayoritas melemah pada perdagangan dihari Senin (02/10). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) lanjutkan pelemahan sebesar -0,22% ke level 33,433. Indeks S&P 500 menguat tipis +0,01% ke level 4,288, dan indeks Nasdaq Composite juga ikut naik sebesar +0,67% ke level 13,307. Bursa saham Asia-Pasifik jatuh menjelang keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA). Indeks S&P/ASX 200 diperdagangkan turun sebesar -1,1% menjelang pertemuan RBA, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di 4,10%. Sementara itu, di Jepang, bursa saham, Nikkei 225 turun -0,63% pada satu jam pertama perdagangan serta Indeks Hang Seng Hongkong terlihat cenderung turun setelah kembali dari libur Hari Nasional pada hari Senin. Kinerja reksadana diawal pekan, tanggal 02 Oktober 2023 mayoritas alami penguatan. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami kenaikkan sebesar +0,24%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut menguat +0,22%, sementara itu reksadana pasar uang terapresiasi sebesar +0,02% dan terakhir reksadana pendapatan masih terus di zona bearish, melemah sebesar -0,15%. Kinerja reksadana diawal pekan ini diawal oleh beberapa faktor, yaitu turunnya inflasi yang dirilis oleh BPS membuat katalis positif bagi pasar saham. Selain itu, penurunan inflasi dapat memberikan dukungan pemulihan bagi daya beli masyarakat, khususnya untuk Masyarakat segmen menengah ke bawah. Hal ini akan memberi benefit kepada emiten-emiten konsumer, di mana beberapa emiten menganggap inflasi ini menjadi salah satu kontributor pelemahan penjualan dan mengikis profit pada 2Q23. Selain sektor konsumer, perbankan yang menyasar segmen menengah ke bawah juga berpotensi mengalami perbaikan kualitas kredit. #InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima