Inflasi AS Melandai, Era Suku Bunga Tinggi Diperkirakan Mulai Berakhir

14 Jun 2023

Updates

Inflasi AS Melandai, Era Suku Bunga Tinggi Diperkirakan Mulai Berakhir

Secara harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah tipis sebesar +0,05% ke level 6,719. Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami pelemahan terbesar, yaitu sektor transportasi & logistik sebesar -1,21%, sektor material dasar sebesar -0,92% serta sektor konsumer non - siklikal sebesar -0,78%. Saat ini IHSG ditradingkan masih dengan valuasi relatif murah, yakni di PER 13,24x dengan nilai Market PBV 1,73x. Investor asing membukukan penjualan bersih (Net Sell) sebesar Rp 115 miliar pada perdagangan Selasa (13/06). Namun, secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total pembelian bersih senilai (Net Buy) Rp 19,60 triliun. Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana  memperketat prosedur kepada sekuritas penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) untuk  perusahaan yang akan IPO. Rencana ini  menyusul banyaknya saham baru IPO yang masuk Daftar Efek dalam Pemantauan Khusus. Sesuai dengan prediksi pelaku pasar, Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa kinerja penjualan eceran secara tahunan diprakirakan tumbuh positif pada Mei 2023. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2023 sebesar 234,2 atau tumbuh positif sebesar 0,02% (year on year/yoy).

Dari pasar global, Wall Street kembali ditutup kompak menguat pada perdagangan Selasa (13/06) kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat +0,43% ke 34,212. Indeks S&P 500 naik +0,69% di level 4,369 dan Indeks Nasdaq Composite bertambah +0,83% ke 13,573. Kenaikan bursa saham AS dipengaruhi oleh angka Consumer Price Index (CPI) di AS yang secara year-on-year (YoY) naik +4% namun telah turun dari level tertinggiya di bulan Juni-22, meski belum mendekat ke target inflasi dari The Fed di angka 2%. Bank sentral China memutuskan untuk memangkas suku bunga 7-day reverse repo rate sebesar 10 bps menjadi 1,9% dan menyuntikkan 2 miliar yuan melalui pembelian obligasi jangka pendek pada Selasa (13/6).

Bagaimana dengan view Reksadana?

Kinerja reksadana secara harian secara rata-rata masih cukup atraktif, seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan besar yaitu sebesar +0,43%, diikuti reksadana campuran yang naik +0,26%, kemudian reksadana pasar uang bertambah +0,03% dan terakhir reksadana pendapatan mengalami tekanan sebesar +0,11%. Pemangkasan suku bunga jangka pendek oleh bank sentral China terjadi lebih dulu sebelum bank sentral AS, The Fed, yang juga mengumumkan kebijakan moneternya pada Rabu (14/6). Konsensus memperkirakan bahwa The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga pada pertemuan tersebut. Dengan begitu pasar saham global menarik untuk diperhatikan. Seperti Reksadana Syariah Bahana USD Global Sharia Equities yang membukukkan return yang cukup atraktif, yaitu sebesar 3,73% selama satu bukan dan 21,50% secara Year to Date.

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima