1 Sep 2023
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan pelemahan sebesar -0.19% ke level 6,953 pada perdagangan hari Kamis (31/08). Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami tekanan terbesar, yakni sektor kesehatan sebesar -1,66%, lalu sektor infrastruktur sebesar -1,19% serta sektor konsumer siklikal sebesar -1,08%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,77x dan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,99x.
Investor asing membukukan penjualan bersih (Net Sell) sebesar Rp 847 miliar pada perdagangan hari Kamis (31/08). Jadi secara YTD transaksi investor asing untuk pertamakalinya tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 1,18 triliun.
Pemerintah mengalokasikan penggunaan Sisa Lebih Anggaran (SAL) sebagai instrumen pengurang utang dan bantalan fiskal (fiscal buffer) sebesar Rp 51,3 triliun, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. SAL menjadi salah satu sumber pembiayaan pemerintah dalam menutup defisit APBN dan meredam dampak dari gejolak perekonomian global.
Wall Street kembali ditutup bervariasi pada perdagangan hari Kamis (31/08). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar -0,48% ke level 34,722. Indeks S&P 500 juga melemah sebesar -0,16% ke level 4,508. Dan indeks Nasdaq Composite menguat sebesar +0,11% ke level 14,035.
Harga inti PCE di AS, tidak termasuk makanan dan energi, meningkat sebesar 0,2% bulan ke bulan (MoM pada bulan Juli 2023, mempertahankan laju yang sama seperti bulan Juni 2023 dan selaras dengan ekspektasi pasar. Tingkat inflasi tahunan, yang dianggap sebagai ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, mengalami sedikit kenaikan sesuai antisipasi, mencapai 4,2% dari 4,1% pada bulan Juni 2023.
Kinerja reksadana secara harian ditutup bervariasi pada perdagangan hari Kamis (31/08), seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebesar -0,41%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut melemah sebesar -0,38%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan berhasil juga berhasil kembali menguat sebesar +0,05%.
Kinerja reksadana pada hari Kamis (31/08) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu melemahnya IHSG disertai aksi Net Sell investor asing membuat kinerja reksadana campuran dan reksadana saham menjadi tertekan. Sementara dengan membaiknya imbal hasil (yield) SBN 10 tahun membuat penguatan lanjutan kinerje pada reksadana pendapatan tetap. Dengan kondisi pasar seperti saat ini, diharapkan investor untuk melakukan penelitian lebih teliti sebelum berinvestasi. Obligasi negara dengan tenor Panjang kembali menarik untuk diperhatikan. Sedangkan obligasi korporasi dengan tenor pendek dan rating yang tinggi, juga menawarkan opportunity yang menarik di pasar.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
22 Jan 2025
Updates
21 Jan 2025
Updates
20 Jan 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.