GDP Indonesia Dibawah Target. Kinerja Reksadana Stabil

7 Nov 2023

Updates

GDP Indonesia Dibawah Target. Kinerja Reksadana Stabil

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan mencatatkan penguatan cukup impresif sebesar +1,33% dan ditutup di level 6,878 pada hari Senin (06/11). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami rally terbesar, yakni sektor teknologi +2,31%, lalu sektor infrastruktur +1,77% serta sektor material dasar +1,53%. Saat ini IHSG masih ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,25x serta Price Book Value (PBV) sebesar 1,82x.


IHSG tercatat inflow, dimana foreign investor membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 269 miliar. Namun secara Year to Date (YTD) transaksi investor asing masih tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 13,87 triliun.


Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2023 tetap tumbuh kuat sebesar 4,94% (yoy), meskipun sedikit melambat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,17% (yoy). Ke depan pertumbuhan ekonomi akan didukung oleh permintaan domestik, baik konsumsi swasta dan Pemerintah, maupun investasi. 


Wall Street kembali ditutup kompak menguat pada perdagangan hari Senin (06/11). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat sebesar +0,10% ke level 34,095. Indeks S&P 500 juga ikut rally +0,18% ke level 4,365 dan indeks Nasdaq Composite juga bertambah sebesar +0,30% ke level 13,518.


Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun AS naik sekitar 10 basis poin mendekati 4,65% pada hari Senin (06/11), pulih dari penurunan 11 basis poin pada hari Jumat (03/11) karena para pedagang terus menilai prospek kebijakan moneter dan penerbitan obligasi baru. Meskipun The Fed sudah selesai menaikkan suku bunga, suku bunga diperkirakan akan tetap tinggi untuk beberapa waktu.


Kinerja reksadana secara kompak mencatatkan penguatan disegala lini. Seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan cukup besar sebesar +1,17%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut rally +0,64%, sementara itu reksadana pasar uang diapresiasi sebesar +0,04% dan terakhir reksadana pendapatan tetap yang terus lanjutkan penguatan sebesar +0,58%. 


Pergerakan dari kinerja selama sepekan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kenaikkan IHSG yang cukup impresif sebesar 1,33% yang didukung oleh foreign investor ikut membuat kinerja reksadana saham dan campuran rally. Selain itu faktor internal, seperti kenaikkan GDP Indonesia yang dipandang cukup bagus jika dibandingkan dengan negara – negara emerging market lainnya serta stabilnya ekonomi makro membuat iklim pasar finansial Indonesia semakin menjadi bagus dimata investor. Dengan perkembangan yang baik tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 tetap pada kisaran 4,5-5,3% hingga Q4 2023.


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima