Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan pelemahan sebesar -0.46% ke level 6,854 pada perdagangan hari Rabu (02/08). Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami pelemahan terbesar, yakni sektor teknologi sebesar -1,14%, sektor consumer non-siklikal sebesar -0,89% dan sektor infrastruktur sebesar -0,87%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi yang masih relatif menarik, yakni di Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,28x dengan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,94x. Walau IHSG mengalamu tekanan, namun investor asing membukukan pembelian bersih (Net Buy) yang cukup besar, yaitu sebesar Rp 4,58 triliun pada perdagangan hari Rabu (02/08). Sehingga secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total pembelian bersih (Net Buy) senilai Rp 23,39 triliun.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan domestik pada kuartal II-2023 terus terjaga dengan baik, di tengah dinamika perekonomian dan pasar keuangan global. Kestabilian tersebut didukung kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien serta koordinasi yang terus diperkuat antara anggota KSSK, yaitu Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Wall Street ditutup kompak melemah pada perdagangan hari Rabu (02/08). Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar -0,98% ke level 35,282. Indeks S&P 500 juga melemah sebesar -1,38% ke level 4,513 dan indeks Nasdaq Composite juga ikut melemah sebesar -2,17% ke level 13,973. Wall Street terjun setelah Fitch Ratings memangkas peringkat utang Amerika Serikat (AS) dari AAA menjadi AA+ pada Selasa (1/8). Fitch menyebut, rating AS dipangkas karena penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan serta meningkatnya beban utang pemerintah. Fitch menjadi lembaga pemeringkat kedua setelah Standard & Poor pada tahun 2011 yang menghapus peringkat AAA Amerika.

Kinerja reksadana secara harian juga ditutup bervariasi pada perdagangan hari Rabu (02/08), seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebesar -0,42%, diikuti reksadana campuran yang juga juga ikut melemah sebesar -0,19%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,01% dan terakhir reksadana pendapatan melemah sebesar -0,06%.

Dengan turunnya rating surat utang pemerintah AS dari AAA menjadi AA+ yang dilakukan oleh Fitch Rating bisa saja menjadi katalis positif bagi pasaf finansial, khususnya Indonesia. Inflow investor asing bisa dilihat dari masih masifnya dana yang masuk ke pasar saham dan pasar obligasi Indonesia. Namun beberapa ekonomi menilai bahwa kondisi fundamental tidak akan berpengaruh banyak atas perubahan rating tersebut, karena masih solidnya makroekonomi di paman Sam tersebut.

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow