Fitch Kembali Pertahankan Peringkat RI Pada BBB Outlook Stabil

11 Sep 2023

Updates

Fitch Kembali Pertahankan Peringkat RI Pada BBB Outlook Stabil

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mencatatkan pelemahan sebesar -0,76% ke level 6,924 pada perdagangan hari Jumat (08/09). Pelemahan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami tekanan terbesar, yakni sektor property dan RE sebesar -2,62%, lalu sektor non-siklikal sebesar -2,31% serta sektor keuangan sebesar -1,53%. Saat ini IHSG ditradingkan kembali dengan valuasi menarik, Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,87x dan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,89x.

 

Investor asing membukukan penjualan bersih (Net Sell) sebesar Rp 1,10 triliun pada perdagangan diakhir pekan (08/09). Jadi secara YTD transaksi investor asing tercatat dengan total penjualan bersih (Net Sell) senilai Rp 2,28 triliun.

 

Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB (satu tingkat di atas level terendah investment grade) dengan outlook stabil pada 1 September 2023. Menurut Fitch, keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah.

 

Wall Street ditutup kompak menguat pada perdagangan akhir pekan dihari Jumat (08/09). Dimana indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebesar +0,22% ke level 34,577. Indeks S&P 500 juga ikut menguat sebesar +0,14% ke level 4,457. Dan indeks Nasdaq Composite juga menguat sebesar +0,09% ke level 13,762.

 

Pekan lalu dilansir data Service PMI AS secara tak terduga melonjak ke level 54,5 pada bulan Agustus 2023, menunjukkan pertumbuhan terkuat di sektor jasa sejak enam bulan. Pertumbuhan Ekonomi (GDP) di Kawasan Eropa dilevel 0,1%. Angka ini merupakan lebih rendah dari perkiraan investor. Tingkat Inflasi China naik sebesar 0,1% yoy pada bulan Agustus 2023, lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan investor sebesar 0,2% dan setelah penurunan pertama dalam lebih dari 2 tahun sebesar -0,3% pada bulan sebelumnya.

 

Kinerja reksadana secara mingguan ditutup kompak menguat pada perdagangan selama sepekan, seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,82%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut menguat sebesar +0,80%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,07% dan terakhir reksadana pendapatan kembali menguat sebesar +0,53%.

 

Kinerja reksadana selama sepekan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: naikknya yield SBN 10 tahun kelevel 6,562 pada akhir pekan dan premi CDS Indonesia 5 tahun per 07 September 2023 naik sebesar 80,11 bps (78,17 bps 01.09) membuat pasar obligasi kembali tertekan. Selain itu melemahnya rupiah ke level Rp 15.320 terhadap US Dollar dan naikknya indeks Dollar (DXY) menuju level 105,06 membuat instrument investasi seperti obligasi dan saham masih tertekan. Overall, dengan masih masif nya aksi jual oleh investor asing baik di pasar obligasi maupun pasar saham dimana mereka mengambil posisi Risk Off, diharapkan investor reksadana lebih wise dalam mengambil keputusan.

 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

 ï»¿

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima