Faktor Eksternal Menekan IHSG

16 Apr 2024

Updates

Faktor Eksternal Menekan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mingguan mencatatkan pelemahan sebesar -0,03% dan ditutup di level 7,286 pada perdagangan hari Jumat (05/04). Sektor yang mengalami pelemahan terbesar yaitu sektor financials -3,51%, properti sebesar -2,11%, serta sektor teknologi -1,88%. IHSG masih memiliki valuasi yang menarik dibanding dengan negara EM lainnya, dimana nilai Price Earning to Ratio (PER) bernilai 12,74x dan Price to Book Value (PBV) bernilai 2,15x.

Sejalan dengan pelemahan IHSG, foreign investor secara mingguan mencatatkan aksi jual bersih (net sell) yaitu senilai Rp 9 triliun. Sehingga posisi YTD (year to date) investor asing net buy dengan total senilai Rp 16,63 triliun.

Menurut laporan terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2024, tingkat NPL net naik menjadi 0,82%, sedikit dari bulan sebelumnya yang berada di 0,79%. Sementara itu, NPL Gross tetap stabil di 2,35% seperti bulan sebelumnya. Cadangan devisa Indonesia pada Maret 2024 turun kembali menjadi US$140,4 miliar, mengalami penurunan sebesar US$3,6 miliar dari sebelumnya US$144 miliar. Penurunan ini merupakan yang terdalam sejak Mei 2023, di mana cadangan devisa turun sebesar US$4,9 miliar menjadi US$139,3 miliar.

Wall Street pada hari Senin (15/04) ditutup mayoritas melemah. Dimana Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah -0,65% ke level 37,735. Indeks S&P 500 melemah -1,20% ke level 5,062 dan indeks Nasdaq Composite juga mengalami pelemahan sebesar -1,79% ke level 15,885.

Inflasi Amerika Serikat (AS) pada bulan Maret 2024 mencapai 3,5% secara tahunan (yoy), melebihi proyeksi pasar yang memperkirakan penurunan ke 3,4% yoy. Begitu juga dengan inflasi inti yang lebih tinggi dari konsensus yang memperkirakan 3,7% yoy. Namun, pada kenyataannya, inflasi inti mencapai 3,8% yoy pada bulan Maret 2024, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Menurut analisis dari CME FedWatch, suku bunga acuan The Fed diperkirakan akan tetap dipertahankan di kisaran 5,25% - 5,5% hingga September 2024, mundur dari keyakinan sebelumnya yang menyebutkan akan terjadi pada bulan Juni.

Kinerja reksadana secara mingguan mayoritas menguat. Reksa dana saham yang bergerak melemah sebesar -1,35%. Reksa dana campuran yang bergerak menguat sebesar +0,36%, sementara itu reksa dana pasar uang terapresiasi sebesar +0,09% dan terakhir reksa dana pendapatan tetap juga mengalami penguatan +0,14%.

Pergerakan reksadana secara harian dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, pergerakan rupiah yang terus melemah dan sudah berada di level 16,100. Pelemahan rupiah diperkirakan terus berlanjut seiring dengan kondisi geopolitik yang masih belum stabil. Bank Indonesia diperkirakan belum akan melakukan intervensi mengingat penguatan USD juga dialami oleh emerging market yang lain.  Reksa dana berbasis corporate bonds masih menarik ditengah penurunan IHSG. 


#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima