8 Jun 2023
Updates
Secara harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat tipis sebesar +0,01% ke level 6,619. Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami penguatan terbesar, yaitu sektor konsumer siklikal sebesar +2,30%, sektor transportasi & logistik sebesar +1,36% serta sektor infrastruktur sebesar 1,17%. Saat ini IHSG ditradingkan masih dengan valuasi relatif murah, yakni di PER 12,93x dengan nilai Market PBV 1,77x. Investor asing membukukan penjualan bersih (Net Sell) sebesar Rp 454 miliar pada perdagangan Rabu (07/06). Sehingga, secara YTD transaksi investor asing tercatat dengan total pembelian bersih senilai (Net Buy) Rp 21,05 triliun. Pelaku pasar memprediksi IHSG akan berpotensi melemah. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan seperti; dirilisnya data neraca dagang AS yang diprediksi masih akan terkontraksi, China yang sudah merilis neraca dagang yang cenderung turun. Selain itu Pertumbuhan ekonomi Zona Euro Euro kuartal pertama 2023 diperkirakan melambat ke 1,2% YoY dari 1,8% YoY pada kuartal keempat 2022. Dari pasar global, Wall Street ditutup kompak bervariasi pada perdagangan Rabu (07/06) kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat +0,27% ke 33665. Indeks S&P 500 melemah -0,38% di level 4267 dan Indeks Nasdaq Composite turun -1,29% ke 13104. Pelaku pasar masih mencermati berbagai data ekonomi AS, data tersebut adalah neraca perdagangan AS, cadangan minyak AS, dan klaim pengangguran AS yang rilis di hari ini. Selain itu, katalis eksternal yang mempengaruhi antara lain nilai ekspor China yang turun 7,5% secara YoY pada Mei 2023. Penurunan tersebut lebih dalam dari perkiraan yaitu 0,4% secara YoY.
Bagaimana dengan view Reksadana?
Kinerja
reksadana dihari kemarin secara rata-rata, seperti jenis reksadana saham mengalami
penguatan +0,39%, diikuti reksadana campuran yang naik +0,22%, kemudian reksadana
pasar uang bertambah +0,01%, dan terakhir reksadana pendapatan tetap menguat
tipis sebesar +0,04%.Dilansir dari perusahaan analisis tren bisnis WGSN,
Indonesia sebagai negara berkembang dengan perkembangan industri e-commerce
yang masif, merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di
dunia. Setelah pandemi Covid-19, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun
2022 mencapai nilai tertingginya, yaitu sebesar 5,31%, dalam kurun waktu
sembilan tahun terakhir. Dengan
kondisi tersebut sektor konsumer akan mendapat katalis positif. Hal ini juga
didukung oleh kenaikkan sektor konsumer di IHSG sebesar 3,76% secara YTD.
Investor Invesnow bisa mulai memperhatikan jenis Reksadana Campuran (RDC) yang
portofolio manajer investasinya memiliki bobot disaham konsumer, seperti UNVR,
MYOR.
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
18 Feb 2025
Updates
17 Feb 2025
Updates
14 Feb 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.