Faktor Eksternal Global Membuat Kinerja Reksadana Tertekan

22 Agu 2023

Updates

Faktor Eksternal Global Membuat Kinerja Reksadana Tertekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan penguatan sebesar +0.09% ke level 6,866 pada perdagangan hari Senin (21/08). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami penguatan terbesar, yakni sektor energi sebesar +1,95%, sektor material dasar +0,78% dan sektor industrial +0,36%. Saat ini IHSG ditradingkan dengan valuasi Price Earning Ratio (PER) sebesar 24,84x dan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,93x. Investor asing kembali membukukan penjualan bersih (Net Sell) sebesar Rp 2,307 triliun pada perdagangan hari Senin (21/08). Namun secara YTD transaksi investor asing tercatat dengan total pembelian bersih (Net Buy) senilai Rp 1,33 triliun.

 

Bank Indonesia (BI) mencatat pada periode akhir pekan 2023 modal asing keluar (capital outflow) dari pasar keuangan domestik sebesar Rp 6,79 triliun. Namun begitu, investor asing dinilai masih percaya untuk investasi di Surat Berharga Negara (SBN). Terjadinya capital outflow diyakini karena faktor eksternal global yang terjadi khususnya dampak dari perekonomian di Amerika Serikat dan China yang masih belum kunjung stabil. Namun, capital outflow yang terjadi dinilai masih dalam kondisi yang normal.

 

Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan hari Senin (21/08). Indeks Dow Jones Industrial Average melemah tipis sebesar -0,11% ke level 34,464. Indeks S&P 500 menguat sebesar +0,69% ke level 4,400 dan indeks Nasdaq Composite juga ikut menguat cukup impresif sebesar +1,56% ke level 13,498.

 

Hasil pada catatan Treasury 10-tahun naik melewati angka 4,3% pada hari Senin, tertinggi sejak November 2007 karena pasar terus resah tentang prospek hawkish untuk Federal Reserve dan pasokan obligasi yang lebih tinggi dari Departemen Keuangan AS. Penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan untuk bulan Juli menggarisbawahi ketahanan konsumen AS, sementara pertumbuhan industri yang kuat dan bukti pasar tenaga kerja yang tangguh secara luas memperkuat pernyataan dari pejabat Federal Reserve bahwa ekonomi AS dapat mencapai target di tengah siklus pengetatan yang agresif.

 

Kinerja reksadana secara harian ditutup masih cenderung melemah pada perdagangan hari senin (21/08), seperti jenis reksadana saham yang mengalami pelemahan sebesar -0,33%, diikuti reksadana campuran yang juga ikut melemah tipis sebesar -0,17%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,02% dan terakhir reksadana pendapatan masih mengalami tekanan lanjutan sebesar -0,19%.

 

Kinerja reksadana pada hari Senin (21/08) masih tertekan. Dimana faktor eksternal global membuat pergerakan reksadana pendapatan tetap masih dalam posisi tertekan. Dengan melihat statement pejabat The Fed yang mayoritas masih setuju melanjutkan kebijakan quantitative tightening membuat pasar obligasi tertekan. Selain itu, turunya neraca perdagangan surplus dan melemahnya kurs Rupiah turut membuat pergerakan reksadana menjadi terbatas selama sepekan kedepan.

 

#InvesNowCuanLater  #BigDreamStartNow

floating-whatsapp

Alamat Baru Invesnow

Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098

Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?

Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang

logo
ojk
ojk

Newsletter

Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.

© 2024 PT Invesnow Principal Optima