24 Jul 2023
Updates
Secara mingguan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan tipis sebesar +0.16% ke level 6,880 pada perdagangan Jumat (21/07). Penguatan IHSG didorong oleh tiga sektor yang mengalami penguatan terbesar, yakni sektor energi sebesar +2,75%, sektor siklikal +1,21% dan sektor property dan real estate +1,06%. Saat ini IHSG masih ditradingkan dengan valuasi yang masih relatif menarik, yakni di Price Earning Ratio (PER) sebesar 13,72x dengan nilai Market Price Book Value (PBV) sebesar 1,93x. Investor asing kembali membukukan pembelian bersih tipis (Net Buy) yaitu sebesar Rp 2,87 miliar pada perdagangan Jumat (21/07). Sehingga secara YTD transaksi investor asing masih tercatat dengan total pembelian bersih (Net Buy) senilai Rp 20,12 triliun.
Makroekonomi domestik, Republik Indonesia semakin solid. Dimana realisasi investasi langsung (direct investment) pada semester I-2023 mencapai Rp 678,7 triliun, tumbuh 16,1% dibandingkan periode yang sama tahun silam. Angka tersebut mencakup 48,5% dari target penanaman modal tahun ini sebesar Rp 1.400 triliun. Investasi sebesar itu menyerap 849.181 tenaga kerja Indonesia (TKI).
Wall Street kompak ditutup bervariasi pada perdagangan hari Jumat (21/07). Indeks Dow Jones Industrial Average menguat tipis sebesar +0,01% ke level 35,227. Indeks S&P 500 juga menguat sebesar +0,03% ke level 4,536 dan Namun indeks Nasdaq Composite melemah sebesar -0,22% ke level 14,032.
Federal Reserve Amerika Serikat (Fed) AS akan menaikkan suku bunga acuan semalam sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 5,25%-5,50% pada 26 Juli, menurut semua 106 ekonom yang disurvei oleh Reuters. Mayoritas dari mereka masih mengatakan itu akan menjadi peningkatan terakhir dari siklus pengetatan moneter saat ini. Sementara disisi lain, bank sentral Rusia pada Jumat (21/7) menaikkan suku bunga utamanya sebesar 100 basis poin menjadi 8,5%, melebihi perkiraan sebelumnya akibat tekanan inflasi yang masih tinggi, kurs Rubbel yang terus melemah serta pasar ketenagakerjaan yang ketat.
Selama sepekan kinerja reksadana secara mingguan bergerak bervariasi, seperti jenis reksadana saham yang mengalami penguatan sebesar +0,21%, diikuti reksadana campuran yang menguat cukup siginifikan sebesar +0,54%, sementara itu reksadana pasar uang menguat sebesar +0,07% dan terakhir reksadana pendapatan melemah sebesar -0,07%.
Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana kembali melanjutkan kenaikan di bulan Juni 2023. Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksa dana Juni 2023 sebesar Rp 511,48 triliun, tumbuh 0,66% dibandingkan bulan Mei 2023 (MoM) sebesar Rp 508,1 triliun. Sementara dari awal tahun (Ytd), dana kelolaan tumbuh 0,64% dari akhir Desember 2022 sebesar Rp 508,18 triliun. Komposisi terbesar masih dari produk reksa dana pendapatan tetap sebesar Rp 151,93 triliun atau tumbuh 2,24% MoM.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Disclaimer
Data-data di atas merupakan informasi
terkait Reksa Dana dan bukan ajakan atau suruhan dalam
membeli/menjual produk investasi tertentu. Keputusan beli/jual
terhadap instrumen investasi sepenuhnya dipegang oleh investor itu sendiri.
Latest News
22 Jan 2025
Updates
21 Jan 2025
Updates
20 Jan 2025
Updates
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.