3 Mei 2024
Updates
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara harian mencatatkan pelemahan sebesar -1,61% dan ditutup di level 7,117 pada perdagangan hari Kamis (02/05). Sektor yang mengalami pelemahan terbesar yaitu sektor financials -2,78%, transportasi sebesar -2,02%, serta sektor properti -1,51%.
Sejalan dengan pelemahan IHSG, foreign investor secara harian mencatatkan aksi jual bersih (net sell) yaitu senilai Rp 2,60 triliun. Sehingga posisi YTD (year to date) investor asing net buy dengan total senilai Rp 5,35 triliun.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada bulan April 2024, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 0,25% (bulanan), yang mengakibatkan inflasi tahunan sebesar 3,00%. Inflasi inti tetap stabil, dengan angka inflasi inti bulanan mencapai 0,29%, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,23%. Kenaikan ini disebabkan oleh permintaan yang meningkat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri, serta oleh kenaikan harga komoditas global, khususnya emas. Inflasi inti yang tercatat pada bulan April 2024 didominasi oleh kenaikan harga emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir. Secara tahunan, inflasi inti pada bulan tersebut mencapai 1,82%, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,77%.
Wall Street pada hari Kamis (02/05) ditutup mayoritas menguat. Dimana Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat +0,85% ke level 38,226. Indeks S&P 500 melemah +0,91% ke level 5,064 dan indeks Nasdaq Composite juga mengalami penguatan sebesar +0,33% ke level 15,841.
Diperkirakan bahwa laporan nonfarm payrolls AS untuk bulan April akan mencatat penambahan sekitar 243.000 lapangan kerja, menurun dari 303.000 penambahan pada bulan Maret. Investor akan memperhatikan data ini, terutama setelah Bank Sentral AS (The Fed) sebelumnya mengonfirmasi keputusan untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25-5,5%, bertahan dalam enam pertemuan berturut-turut.
Kinerja reksadana secara harian mayoritas melemah. Reksa dana saham yang bergerak melemah sebesar -2,32%. Reksa dana campuran yang bergerak melemah sebesar -1,23%, sementara itu reksa dana pasar uang terapresiasi sebesar +0,03% dan terakhir reksa dana pendapatan tetap juga mengalami penguatan +0,16%.
Investor asing kembali melakukan tekanan jual terutama pada saham big banks, seperti BMRI sebesar 1,25 triliun, BBRI sebanyak 946 miliar dan BBNI sebesar 202 miliar. Penjualan investor asing terutama pada BMRI diakibatkan kenaikan laba BMRI yang hanya 1% YOY di kuartal 1-2024. Pertumbuhan laba ini jauh dibawah ekspektasi pasar dan dibandingkan kuartal 1-2023 sebesar 25%. Saat ini beberapa reksa dana saham ada yg terkoreksi -10% dalam 1 bulan, investor dapat memperhatikan reksa dana saham tersebut untuk buy on weakness. IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemehan mencapai level 6900.
#InvesNowCuanLater #BigDreamStartNow
Latest News
17 Mei 2024
Updates
16 Mei 2024
Updates
14 Mei 2024
Updates
Sequis Tower Lt. 18 Unit 2A, 3, dan 5A
Jl. Jend. Sudirman No. 71
Kel. Senayan, Kec. Kebayoran Baru
Jakarta 12190
telp: 021 - 50924098
Siap untuk menumbuhkan
uang di masa depan?
Perjalanan Investasimu Dimulai Sekarang
Berizin & diawasi oleh
Bagian dari:
COMPANY
SUPPORT
Newsletter
Segarkan wawasan investasi Anda setiap harinya
dengan berita-berita financial dari newsletter kami.